Salah satu drama korea
(drakor) yang hipe banget akhir-akhir ini. Mereka yang tadinya ogah nonton
drakor pun ikut penasaran dan malah ngikutin juga. Ciee, katanya drakor itu
gitu-gitu aja ceritanya, penuh kisah romantis yang terlalu mengada-ada tapi
kenapa sekarang malah pada nonton? Hmm. Pasti ada apa-apanya nih. Mari kita
bahas dan selesaikan di sini baik-baik, ya. Yuk, dibaca sampai akhir!
Apa kabar nih tim Ji Pyeong? Sudah mulai melambaikan tangan pada kamera?
*ngomong ke diri sendiri. Ya, saya tim Ji Pyeong, meski dari awal sudah tahu
akan karam. Jadi second lead atau enggak, saya akan tetap jadi tim Ji Pyeong
karena karakternya mirip dengan Jung Pal (bagi yang nonton Reply 1988 pasti
ngerti).
Selain jadi tim Ji Pyeong, saya pernah jadi tim Jung Pal (Ryu Joon Yeol) di
Reply 1988, tim Seo Jeong Woo (Lee Jun Ki) di My Girl, tim Yoon Ji Hoo (Kim
Hyun Joong) di Boys Before Flowers, tim Choi Young Do (Kim Woo Bin) di The
Heirs. Sampai sini ngerti kan?
But, di sini saya tidak akan membahas sisi romance dari drama korea yang ratingnya
terus naik pada setiap episodenya ini. Kalau bahas sisi romantis, hampir semua
drama korea pasti terselip kisah-kisah merah jambu tersebut. Bosan.
Di luar kisah romantis para pemerannya, Start Up memiliki cerita tentang
impian sekelompok anak muda yang ingin menggapai impiannya. That’s the point.
Dan ini mengingatkan saya pada serial drama korea yang udah lama banget yaitu
Dream High yang juga diperankan oleh Suzy. Belakangan saya juga baru tahu kalau
writer-nim drakor ini juga adalah writer-nim Dream High. Oh, gak heran ya punya
nuansa yang sama.
Seperti yang kita tahu, millenials sekarang lebih tertarik membangun bisnis
sendiri dan jadi seleb-media sosial ketimbang melamar pekerjaan atau begini
istilahnya, mendingan jadi bos usaha kecil dari pada jadi karyawan di
perusahaan besar. Memang dasar gak mau diatur aje yeee *canda
So, gak heran sih Start Up ini mendapat sambutan yang sangat baik dari awal
penayangan bahkan sebelum tayang juga sudah ditunggu-tunggu. Mereka yang
biasanya gak suka dan anti banget nonton drakor pun jadi penasaran dibuatnya
dan akhirnya ikutan nonton. Baek-baek ketagihan yeee.
Menurut saya yang sudah menonton banyak drama korea, Start Up memang keren
sih. Meski pun banyak juga drakor lain yang memiliki jalan cerita dan pesan
moral yang bagus. Gak melulu soal cinta-cintaan ya. Suka kesel juga sih kadang
sama yang under-estimated sama drakor karena di mata mereka drakor itu hanya
kisah cinta-cintaan receh dipadukan dengan aktor-aktor yang bening yang membuat
orang jadi betah nonton. HEY! Gak gitu ya konsepnya.
Kalau saya sih lebih mengapresiasi keseriusan pembuat drakor alias
produser, sutradara dan para kru yang begitu serius dan niat dalam membuat sebuah
tontonan yang menarik. Apalagi drakor bertema kedokteran, beuuh hanya di drakor
saya bisa menyaksikan secara langsung apa yang terjadi di ruang operasi, gimana
dokter bedah membelah perut pasien. Ini kenapa jadi seperti kampanye drakor,
ya?
Oke, kita lanjut bahas Start Up. Kenapa sih Start Up bisa ditonton banyak
orang, sekelas Maudy Ayunda sekaligus? Berikut alasannya dari sudut pandang
saya, ya.
Pertama, jelas karena aktor yang keren. Siapa
yang gak kenal Suzy? Drakor sebelumnya yang berjudul Vagabon juga sukses besar.
Kamu boleh nonton itu juga ya, biar makin yakin kalau drakor gak melulu tentang
cinta-cintaan. Vagabon itu bahas tentang penyelidikan kecelakaan pesawat
terbang komersil loh. Keren gak tuh. Dan ada syuting di luar negerinya juga.
Aktor keren lainnya adalah Nam Joo Hyuk? Kayaknya bagi yang bukan penikmat
drakor gak kenal sih sama doi, hehehe. Jadi, gak usahlah dibahas. Cuma pengen
ngasih info saja drakor apa saja yang sudah perankan oleh si pemeran Nam Dosan
ini. Barangkali banyak yang kepincut terus pengen lihat drakor doi yang lain.
Drakor doi yang saya tonton adalah School 2015, Weightlifting Fairy Kim Bok
Joo, Cheese In The Trap, Moon Lovers dan lain-lain yang saya gak nonton.
Kedua, kekinian. Yap, ceritanya sangat kekinian
dan relate banget sama anak jaman now yah apalagi yang sedang mengalami
quarter-life crisis. Nonton ini bisa menimbulkan semangat tersendiri pastinya
atau moodbooster begitu. Terus jadi berandai-andai di Indonesia ada Sand Box
wkwkwk. Jangan yah. Meski gak ada sand box masih ada sand-wich dan sand-al
jepit. Halah.
Buat yang belum nonton, Sand Box yang dimaksud dalam drakor ini adalah
sebuah tempat yang mewadahi anak muda yang ingin membuat perusahaan rintisan
berbasis teknologi. Untuk dapat bergabung, para pelamar harus mengikuti seleksi
yang ketat dan saat terpilih maka peserta dapat menggunakan semua fasilitas yang
ada di sand box untuk menunjang bisnis yang akan dirintis bersama tim yang
sudah dibentuk sebelumnya plus dapat mentor juga. Keren yah, mentornya *ups
via Start Up on instagram |
Ketiga, informatif. Kenapa informatif? Jujur
menurut saya semua drakor itu informatif. Ada yang nambah ilmu penonton tentang
kedokteran, ada tentang hukum, ada tentang gimana cara balikan sama mantan #eh gak
termasuku ya. Ya begitulah kira-kira.
Start Up menyelipkan informasi mengenai bisnis di setiap scene, adegan dan
dialognya. Contoh kecilnya adalah saya baru tahu bahwa perusahaan rintisan itu
pembagian saham awalnya tidak boleh dibagi rata meski kenyataannya begitu
karena dikhawatirkan tidak ada investor yang akan mempercayai perusahaan
tersebut sebagai mitranya.
Keempat, menularkan semangat juang dari anak
muda. Pada lihat kan ya perjuangan Ji Pyeong dari gak punya apa-apa hingga
akhirnya jadi investor terkenal? Itu semua tidak lepas dari semangat
berjuangnya untuk sukses dan ingin membalas kebaikan neneknya Seo Dal Mi.
via tvN drama on instagram |
via tvN drama on instagram |
Perhatikan juga semangat Seo Dal Mi, Nam Do San dan Won In Jae. Seo Dal Mi
tidak tertarik jadi karyawan kontrak lagi karena atasannya yang gak jelas itu hingga
ia memilih untuk mengikuti ujian masuk Sand Box. Gak sia-sia karena ia berhasil
jadi CEO di timnya. Nam Do San and the genk yang punya otak encer sebagai
programmer tapi gak ngerti bisnis sama sekali dan tetap semangat untuk bisa
bergabung di Sand Box. Won In Jae meninggalkan jabatan dan kekayaan yang ia
dapat secara instan dari ayah tirinya dan membuktikan kepada Seo Dal Mi bahwa
ia juga bisa mendapatkan hal sudah ia tinggalkan tersebut dengan kemampuannya
sendiri.
Kelima, realistis. Ingat, dari awal sudah
dikatakan bahwa ini tidak membahas bagian romancenya ya. Realistis di sini
adalah menyangkut perjuangan tadi. Tidak seperti drakor kebanyakan yang
biasanya terlalu sulit untuk kita bayangkan ada di kehidupan nyata tapi ini
enggak. Sand Box bisa saja sih ada di kehidupan nyata meski tidak di Indonesia.
Realistis dalam berbisnis seperti tergambar dari karakter Han Ji Pyeong.
Meskipun ia memiliki kepentingan pribadi dengan Nam Do San tapi itu tidak
membuatnya ingin berinvestasi begitu saja pada Sam Sam Tech sebagai syarat yang
diajukan oleh Do San. Karena ia tidak ingin berbisnis dengan orang yang sama
sekali gak ngerti soal bisnis. Sebuah ke-rasional-an yang nyata dari seorang
lelaki.
Jadi, intinya nonton Start Up bisa banget menyuntikkan semangat membara
pada diri kawula muda sekalian. Barangkali ada yang masih bingung dalam
menentukan masa depan, mungkin kalian bisa tonton drakor ini agar supaya tidak
melulu rebahan di kamar, depan laptop sambil kirim-kirim cv kerjaan by email.
Sudah saatnya anak muda menggali potensi diri dan mengembangkannya menjadi
sesuatu yang menghasilkan dan bermanfaat untuk masa depan.
Tentang pro kontra menonton drakor, hmm menurut saya pribadi ambil yang
bagusnya, buang yang jeleknya. Gitu aja sih. Menurut kalian gimana?
1 Comments
betul nih. Aku juga ngerasain quarter life crisis anak umur 20an. Apalagi diterjang badai pandemi covid-19 ini. Tetep harus semangat buat menggali potensi diri dan mengembangkannya :)
ReplyDelete